Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan dalam Islam yang berkaitan
dengan ibadah dan hari-hari besar dalam Islam. Berkaitan dengan ibadah
misalnya adalah menentukan awal dan akhir Ramadhan, menentukan waktu ibadah
haji dan hari Arafah, serta menentukan tanggal 9 dan 10 Muharram (Tasu'ah dan
Asyura).
Sementara yang terkait dengan hari besar adalah untuk menentukan hari raya
Idul Fitri atau Idul Adha, Maulid Nabi, dan tahun baru Hijriah.
Berbeda dengan tahun masehi yang sistem penanggalannya menentang pada revolusi
bumi, pada tahun Hijriah sistem penanggalannya sendiri pada revolusi bulan,
atau perputaran bulan berganti bumi. Oleh sebab itu tahun Hijriah disebut juga
dengan tahun Qamariah, yang berarti rembulan.
Sejarah Tahun Hijriah islam
Tahun Hijriah baru ditetapkan 6 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Sebelumnya pada zaman Rasulullah atau zaman pra-Islam, masyarakat Arab
menggunakan referensi peristiwa-peristiwa penting sebagai tahun. Misalkan
tahun Fijar, untuk menamai tahun yang bertepatan dengan mempercepat perang
Fijar.
Tahun Gajah, untuk tahun kompilasi Raja Abrahah bergabung bersama bergajahnya
menyerang Ka'bah. Oleh sebab itu tahun lahirnya Nabi Muhammad disebut sebagai
tahun Gajah, karena terjadi setelah penyerangan pasukan bergairah raja
Abrahah.
Tahun Hijriah baru ditetapkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin
Khattab. Tepatnya pada tahun 638 Masehi. Hal tersebut bermula kompilasi muncul
Konfirmasi perbendaharaan Negara. Pada waktu itu dokumen-dokumen Negara serta
surat-surat penting Negara tidak tertera tahun penulisannya.
Membuat hal tersebut menyulitkan para pejabat Negara untuk menentukan kapan
saja dokumen dan surat-surat yang dibuat.
Khalifah Umar Bin Khattab kemudian mengumpulkan pejabat-pejabat dan
tokoh-tokoh penting untuk membahas pemilihan tahun dan sistem kalender dalam
islam.
Beberapa tokoh menyetujui kelahiran Nabi Muhammad sebagai acuan awal tahun
baru islam. Sebagian lagi diusulkan wafatnya nabi Muhammad sebagai acuannya.
Namun kedua usul tersebut ditolak oleh Khalifah Umar bin Khattab.
Alasan ditolaknya kedua usul tersebut adalah karena Khalifah Umar bin Khattab
ingin menghindari Tasyabuh. Jika menjadikan kelahiran Nabi Muhammad sebagai
awal tahun islam, maka hal ini menyebabkan umat Nasrani yang menjadikan
kelahiran Nabi Isa atau Almasih sebagai awal tahun Masehi.
Namun jika membuat wafatnya Rasulullah sebagai acuannya, maka hal tersebut
menyebabkan kaum majusi yang menjadikan raja kematian mereka sebagai acuan
penentuan tahun.
Setelah melalui berbagai musyawarah dan diminta tentang titik acuan dimulainya
penanggalan kalender Islam. Akhirnya diputuskan dari hijrahnya, Nabi Muhammad
dari Mekah ke Madinah menjadi tahun pertama dalam kalender Islam.
Oleh karena itu kalender islam disebut dengan kalender Hijriah yang diambil
dari kata Hijrah. Dengan adanya Kalender Islam ini maka peristiwa Hijrah Nabi
Muhammad terjadi pada tanggal 2 Rabiul Awal tahun 1 Hijriah.
Perbedaan Tahun Hijriah dan Masehi
Pergantian Hari
Cara menentukan hari pada kalender hijriah berbeda dengan kalender masehi.
Jika pada kalender masehi dihitung pergantian hari lewat 00.00 malam, maka
berbeda dengan kalender hijriah, maka pergantian hari dimuai sejak matahari
terbenam atau pada waktu maghrib.
Penentuan Tahun Kabisat
Perbedaan antara tahun hijriah dan tahun masehi yang kedua adalah cara
menentukan tahun kabisat. Jika dalam kalender masehi, tahun kabisat adalah
tahun yang habis dibagi 4. Contoh tahun 2016 habis jika dibagi 4, maka 2016
adalah tahun kabisat. Sementara dalam kalender hijriah, tahun kabisat adalah
tahun yang dikumpulkan dibagi 30 maka memiliki sisa 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18,
21, 24, 26, atau 29. Contoh 1409: 30 = 46 sisa 29.
Nama Bulan Dari Zaman Pra-Islam
Pemberian nama-nama pada kalender hijriah bukan ditentukan oleh Khalifah Umar
bin Khattab seperti penetapan tahun hijriah. Akan tetapi nama-nama bulan
tersebut sudah ada jauh sebelum Nabi Muhammad lahir. Pemberian nama-namma
tersebut berdasarkan kondisi alam di Arab dan kebiasaan masyarakat Arab pada
bulan-bulan tersebut.
Arti Nama bulan
Lebih orang lebih dari hafal nama-nama bulan dalam kalender Masehi dari bulan
dalam kalender Hijriah. Nama bulan dalam kalender masehi diambil dari
nama-nama Dewa Yunani dan Romawi, sebagai contoh Januari diterima dari kata
Janus, yang merupakan nama salah satu Dewa dalam mitologi Romawi.
Berbeda dengan bulan pada kalender masehi yang diambil dari nama-nama dewa,
nama-nama bulan dalam tahun baru Hijriah diambil dari kebiasaan masyarakat
Arab dan lingkungan di Arab pada bulan-bulan tersebut ..
Berikut adalah nama-nama bulan dalam kalender hijriah ikut artinya:
1. Muharam
Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender hijriah. Karena berasal dari
kata Haram, karena pada bulan ini diharamkan melakukan perang.
2. Shafar
Shafar satu suku kata dengan kata Shifr [صفر] memiliki arti kosong. Pemuda-pemuda yang merantau, membuat
rumah-rumah mereka kosong. Oleh karena itu bulan kompilasi para pemuda dan
masyarakat arab disebut dengan bulan safar.
3. Rabiul Awal
Rabiul Awal artinya dari kata al-Irtibaa 'jamaknya Arba' yang berarti musim
semi. Rabiul Awal berarti awal musim semi
4. Rabiul Akhir
Sementara Rabiul akhir berarti akhir musim semi.
5. Jumadil Ula / Awal
Jumadil Ula berasal dari kata Jumada dan Ula. Jumada berarti pembekuan udara,
dan Ula memiliki arti awal. Karena pada bulan ini udara sangat dingin seperti
membeku. Dikatakan demikian karena bulan ini adalah musim panas, yang karena saking panasnya, air bisa saja membeku, artinya kekeringan.
6. Jumadil Akhir
Jumadil Akhir memiliki arti pembekuan air yang terakhir.
7. Rajab
Kata Rajab berasal dari kata Tarjib jamaknya Arjaba yang memiliki arti
pengagungan.
8. Sya'ban
Kata Sya'ban berasal dari kata Sya'abiin yang memiliki bermacam-macam suku.
Karena pada bulan ini banyak sekali suku-suku yang berperang.
9. Ramadhan
Ramadhan berasal dari kata Ramidhat. Ramidhat memiliki arti onta yang
kehausan. Pemberian nama ini karena pada bulan ini sangat panas sehingga
onta-onta kehausan.
10. Syawwal
Syawwal diterbitkan dari kata syawwiil yang berarti onta yang dapat
ditingkatkan. Yang disetujui Onta menaikkan ekor adalah onta kawin, karena
pada bulan ini merupakan musim onta kawin.
11. Dzulqa'dah
Kata Dzulqa'dah berasal dari kata Dzawal Al-Qa'dah yang berarti istirahat
berperang. Pemberian nama tersebut pada bulan ini suku-suku pulang dari
melakukan perang.
12. Dzulhijjah
Berasal dari kata Dzawal al-Hajjah. Haji berarti berhaji, diarenakan pada
bulan ini orang-orang berangkat berhaji.
Jumlah Hari Dalam Setahun
Perbedaan kalender Masehi dan Hijriah yang dihitung berdasarkan jumlah hari
dalam satu tahun. Jika jumlah hari dalam setahun ditransfer 365-366 hari, maka
berbeda dengan kalender hijriah yang hanya memiliki 354-355 hari dalam
penambahan. Perbedaan ini disebabkan Tahun Masehi membahas pada Revolusi Bumi
melawan matahari, sedangkan Tahun Hijriah memutuskan pada Revolusi bulan
terhadap bumi.
Oleh karena itu tahun masehi disebut juga dengan tahun Syamsiah, sedangkan
Tahun Hijriah disebut juga dengan Tahun Qamariyah.